Di artikel ini saya ingin berbagi mengenai tips supaya baterai laptop
menjadi awet dan tahan lama.
Pertama,
perlu diketahui bahwa baterai yang bisa di-charge (rechargeable battery) itu ada beberapa tipe. Yang sering digunakan untuk
barang elektronik umum biasanya adalah Nickel based (NiCd) dan Lithium based
(Lithium-ion). Untuk laptop, saat ini hampir bisa dipastikan semuanya
menggunakan jenis
Lithium-ion. Selain karena mampu menyimpan daya lebih besar,
baterai Lithium-ion juga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan baterai
NiCd yang sangat beracun.
Mengetahui
perbedaan jenis baterai ini sangat penting karena karakteristik keduanya sangat
berbeda. Pada baterai NiCd, elektrolit-elektrolit yang ada didalamnya akan
berkumpul di bawah (di dasar) karena pengaruh gravitasi, ketika disimpan terlalu lama (disimpan di gudang).
Itulah kenapa pada saat membeli baterai NiCd baru, sangat disarankan untuk men-charge minimal selama 8 jam (optimalnya 16 – 24 jam)
sebelum digunakan pertama kali. Namun demikian, seringkali ketika membeli
peralatan elektronik yang menggunakan baterai pihak toko (penjual) menyarankan
untuk men-charge baterainya minimal 8 jam sebelum pemakaian pertama
kali walaupun jenis baterainya bukan NiCd.
Salah
kaprah lainnya adalah anggapan bahwa baterai harus digunakan sampai benar-benar
(mau) habis sebelum boleh di-charge lagi. Sekali lagi ini berlaku untuk NiCd, dimana pada
baterai jenis ini terdapat fenomena “memory effect”,
yaitu baterai ini seolah-olah bisa “mengingat” banyaknya daya yang terisi pada
saat proses charging terakhir. Sehingga misalnya baterai NiCd kapasitanya
masih 65% dan kemudian di-charge sampai penuh (yang berarti mengisi baterai sebanyak
35%), maka baterai ini akan menganggap seolah-olah kapasitasnya tinggal 35%.
Namun sekali lagi, ini tidak berlaku untuk baterai jenis Lithium-ion.
Baterai
jenis Lithium-ion sekarang juga banyak dipakai untuk peralatan elektronik
lainnya seperti handphone ataupun kamera digital. Jadi tips di bawah ini bisa
juga Anda terapkan untuk gadget Anda yang menggunakan baterai jenis Lithium-ion.
Berikut tipsnya:
- Untuk
penggunaan pertama kali charge baterai secara normal. Seperti sudah dijelaskan di atas, men-charge baterai
minimal 8 jam untuk pertama kali hanya berlaku untuk baterai jenis Nickel
based. Untuk baterai Lithium-ion, tidak adanya bedanya antara charging ke-1, ke-5, ataupun ke-500. Malah kalau di-charge terlalu
lama bisa mengakibatkanovercharging yang membuat umur baterai semakin pendek.
- Charge baterai secara rutin dalam interval pendek tanpa
harus menunggu baterai sampai (hampir) habis. Baterai jenis Lithium-ion tidak mengenal fenomena “memory effect” seperti
halnya baterai NiCd. Bahkan hasil penelitian menunjukkan
bahwa baterai yang terbiasa di-charge ketika kapasitasnya masih 70% – 75% umurnya 5 – 6
kali lebih lama dibanding baterai yang sering di-charge ketika
kapasitasnya hampir habis.
- Jaga
supaya temperatur tidak terlalu panas.
Temperatur tinggi merupakan musuh nomor satu baterai karena keadaan panas
akan mempercepat degradasi sel-sel yang ada di dalam baterai. Untuk itu
sebisa mungkin taruh/simpan laptop di tempat yang sejuk dan terhindar dari
sinar matahari langsung. Kebiasaan menaruh laptop di dalam mobil pada
siang hari yang terik juga harus dihindari kalau tidak ingin umur baterai
berkurang drastis.
- Atur sirkulasi udara supaya tetap lancar. Hindari menaruh laptop di kasur atau bantal karena hal ini akan mengganggu sirkulasi udara yang mengakibatkan laptop menjadi cepat panas. Cara paling praktis adalah dengan menggunakan coolpad. Coolpad merupakan peralatan sederhana yang murah meriah namun sangat berguna khususnya untuk menjaga temperatur laptop supaya tidak terlalu panas. Selain itu, setelah selesai menggunakan laptop, sebaiknya diamkan beberapa saat supaya laptop menjadi lebih dingin sebelum dimasukkan ke dalam tas laptop.
- Apabila
hendak menyimpan baterai cukup lama, simpanlah ditempat yang sejuk dengan
kapasitas 40%. Ada sebuah penelitian yang
membandingkan antara baterai yang disimpan dalam kapasitas 40% dengan
baterai yang disimpan dengan kapasitas 100%. Hasilnya, baterai yang
disimpan dengan kapasitas 100% mengalami capacity loss yang lebih besar daripada yang 40%. Pengetahuan ini saya gunakan untuk
kamera digital saya yang tidak terlalu sering saya gunakan (biasanya saya
pakai weekend saja, itupun tidak setiap minggu). Dulu setiap selesai menggunakan
kamera digital, selalu saya charge sampai penuh dengan pemikiran agar nanti ketika akan dipakai sudah
langsung siap digunakan. Tapi kini tidak lagi. Sekarang saya men-charge kamera
digital sampai penuh hanya ketika akan digunakan.
- Gunakan
laptop secara hemat energi. Dengan
menghemat penggunaan energi laptop maka umur baterai bisa bertahan lebih
lama. Ada beberapa cara untuk menghemat baterai,
yang semuanya sudah pernah di bahas di artikel Tips Menghemat
Baterai di Notebook/Laptop ini.
Selain
tips di atas, Anda juga sebaiknya rajin-rajin mengecek kondisi baterai laptop
Anda. Apabila Anda menggunakan merek HP, maka Anda bisa menggunakan aplikasi Battery Check yang ada di HP Support Assistant untuk
melihat data-data teknis baterai laptop Anda. Selain itu, ada juga aplikasi
gratis BatteryCare yang
bisa digunakan pula untuk keperluan ini.
Nah,
demikianlah beberapa tips mengenai cara memperpanjang umur baterai laptop.
Bagi Anda yang masih penasaran dan ingin menggali lebih dalam, saya menyarankan
Anda berkunjung ke:
Di
kedua situs tersebut Anda bisa membaca berbagai penjelasan dan penelitian
mengenai baterai, disertai dengan bermacam data, tabel, dan diagram yang
lengkap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar